Cari Blog Ini

Sabtu, 22 September 2012

TARI TRADISIONAL SEUDATI

-->
-->
Tari Seudati adalah suatu kesenian yang paling populer dan paling digemari oleh masyarakat Aceh. Semula tari Seudati ini berkembang di daerah Kabupaten Pidie dan Aceh Utara, lalu lama kelamaan berkembang ke seluruh Aceh, sehingga oleh masyarakat Aeh dapat menerimanya sebagai kesenian daerah.
Penciptanya hingga saat ini belum diketahui, menurut suatu sumber dalam masyarakat, bahwa kesenian seudati ini sebelum agama Islam berkembang di daerah Aceh, kesenian ini telah ada. Kemudian sewaktu Syekh Abdul Rauf mengembangkan Agama Islam, kesenian ini dijadikan sebagai mes-media dan disesuaikan syair-syairnya menurut norma agama Islam, sejarah kepahlawanan dan sebagainya.

Menurut sumber yang mengetahui, bahwa perkataan Seudati berasal dari kata “Syahadatain/syahadat” yaitu pengakuan yang bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad Rasul Allah.

Komposisi pemain seudati ini adalah 8 orang penari yang terdiri dari :
  • 1 orang pemimpin yang disebut syekh.
  • 1 orang pembantu sebelah kanan syekh disebut apet uneuen.
  • 2 orang pembantu sebelah kiri disebut apet wie.
  • 2 orang pembantu dibelakang disebut apet sak dan apet bak.
  • 2 orang pembantu dibelakang sebelah kiri dan kanan apet sak dan apet bak.

Disamping keseluruhan penari yang tersebut diatas, masih terdapat pula satu atau dua orang lagi anggota seudati yang berdiri diluar garis permainan yang disebut aneuk syahi atau aneuk seudati, yang bertugas mengiringi tari seudati dengan syair (nyanyian).

Hal yang menonjol dalam permainan seudati ini terletak pada suasana yang ditimbulkan dalam permainan, baik dari alunan bunyi syair yang dibawakan aneuk syahi atau oleh syekh dengan anggota-anggotanya yang bersifat spontanitas baik secara bersahut-sahutan (canon) atau bersama (unisono), serta diiringi oleh musik internal para penarinya yang berupa suara deripan jari, tepukan dada, dan hentakan kaki yang keras dilantai, sehingga secara keseluruhan menimbulkan suasana yang indah, gegap gempita, gembira, lincah, dramatic dan memberi kesan patriotik.

Kesan indah dan gembira tersebut didukung pula oleh kostum yang dipakai berupa celana babah keumurah berwarna hitam, baju kaos panjang lengan putih, kain sarung sutera setengah panjang dipinggang, yang dilengkapi terselipnya sepucuk rencong serta dikepala dihiasi dengan sebuah tangkulok.

Tari Seudati ini biasanya dipertandingkan dan dimainkan babak demi babak, yang dimulai dengan babak saleum, likok, bak saman, saman, kisah dan lanie. Adapun kisah-kisah/syair-syair yang dibawakan dalam kesenian seudati ini merupakan kisah/syair tentang sejarah, agama, adat istiadat serta kisah-kisah kepahlawanan. Tari seudati ini berfungsi sebagai alat penyampaian dan juga sebagai hiburan untuk masyarakat dan kesenian seudati ini kian berkembang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar